Klinik Pendampingan

Kondisi yang dihadapi dalam penyediaan air minum saat ini antara lain masih rendahnya cakupan pelayanan air minum. Rendahnya cakupan pelayanan tersebut secara operasional merupakan refleksi dari pengelolaan yang kurang efisien maupun kurangnya pendanaan untuk pengembangan sistem yang ada. Untuk memenuhi target peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum, tentunya kondisi PDAM harus sehat sehingga mampu mengoperasikan SPAM secara efektif dan efisien melalui manajemen internal PDAM yang kuat, namun menurut data hasil analisa penilaian kinerja PDAM yang dilakukan oleh BPPSPAM tahun 2013 menunjukkan fakta dari 350 PDAM yang di audit hanya 176 PDAM berstatus sehat, selebihnya 104 PDAM berstatus kurang sehat dan 70 PDAM berstatus sakit. Sebagian besar PDAM yang berstatus kurang sehat dan sakit tersebut memiliki jumlah pelanggan di bawah 20.000, sehingga memiliki skala operasi yang relatif kecil.

Dari kondisi diatas, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) berupaya membantu anggotanya melalui program Penyehatan dengan menyertakan tenaga ahli yang berkecimpung di bidang air minum bersama-sama karyawan PDAM untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, sehingga PDAM diharapkan dapat secara mandiri meningkatkan kondisi keuangan, kualitas dan cakupan pelayanan air minum secara berkesinambungan.

Program ini dirancang untuk BUMD AM kurang sehat dan sakit yang memiliki permasalahan teknis maupun non-teknis. Peserta program akan memperoleh arahan dan solusi penyelesaian dari tenaga ahli PERPAMSI (para profesional, mantan direksi BUMD AM) terkait permasalahan yang sedang dihadapi.

Program Klinik dimulai tahun 2014 dengan jumlah peserta yang mengikuti ada 26 BUMD AM yang dilaksanakan di Jakarta dan Makassar pada tahun 2015. Program yang bekerja sama dengan IUWASH digelar kembali bertepatan dengan pelaksanaan IWWEF 2015 dengan peserta dari 26 PDAM, dan dilanjutkan di Papua dengan peserta dari 9 PDAM setempat. Hingga saat ini,  program klinik tetap dilakukan dengan jumlah peserta yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Best Practice

Peserta

Tenaga Ahli Best Practice Peserta